Sunday, June 22, 2014

Monbukagakusho Research Student 2015 (Part 2) : Seleksi Berkas

Part ini merupakan kelanjutan dari cerita saya tentang Monbusho Research Student 2015 yang lalu. Dengan bermodalkan motivasi untuk bisa sekedar daftar Monbusho (jelek banget motivasinya), akhirnya saya berjuang keras (berlebihan aja ini) untuk mengumpulkan berkas-berkas administrasinya. Pendaftaran Monbusho research student 2015 dibuka pada tanggal 1 April - 24 April 2015. Untuk tahun-tahun sebelumnya juga sekitar bulan April, jadi bersiaplah sebelum bulan April setiap tahunnya untuk mengikuti seleksi beasiswa Monbusho.

Persyaratan Pelamar Beasiswa
  1. Lahir pada dan setelah tanggal 2 April 1980.
  2. IPK minimal 3.0 dari tingkat perguruan tinggi terakhir
  3. Nilai TOEFL-PBT minimal 550 atau TOEFL-IBT 79 atau IELTS Minimal 6.0, atau nilai Japanese Language Proficiency Test (JLPT) minimal level 2/N2. (TOEIC tidak dapat digunakan).
  4. Memilih bidang studi yang sama dengan disiplin ilmu sebelumnya.
  5. Bersedia belajar bahasa Jepang bagi yang tidak menguasai bahasa Jepang.
  6. Sehat jasmani dan rohani.
Dari persyaratannya, di saya tidak ada masalah. Insha Allah sudah memenuhi kualifikasi minimum untuk mendaftar beasiswa Monbusho. Mungkin yang perlu diperhatikan adalah, untuk sertifikat kecapakan bahasa-nya. Disana tersedia berbagai pilihan sertifikat, saya waktu itu gunakan TOEFL-ITP saja dan masih diperbolehkan. Untuk persyaratan ini, bisa dilihat bahwa poin-poinnya cukup general. Serupa dengan kebanyakan syarat beasiswa lainnya.

***
Informasi berkas yang dibutuhkan bisa dilihat disini (*siapa tahu tahun-tahun berikutnya ada berkas lain yang dibutuhkan). Berkas-berkas yang dibutuhkan untuk research student 2015 antara lain yaitu application form, field of study and research program, foto terbaru, copy-an transkrip dan ijazah, surat rekomendasi, abstract thesis dan copy sertifikat kecakapan bahasa. Saya akan coba bahas satu-satu bagaimana saat itu saya mengumpulkan berkasnya. Untuk semua form isian, diisi dengan bahasa Inggris ya, atau kalau memang bisa ditulis dalam bahasa Jepang akan lebih baik.

1. Lembar printout konfirmasi registrasi online
Mungkin berkas ini baru ada di tahun 2015, karena sebelum-sebelumnya nggak ada applicants yang ngasih info soal ini. Untuk mendapatkan salinan berkas ini kita sebelumnya diwajibkan untuk melakukan registrasi secara online via http://register.beasiswamext.or.id, isiannya juga sekedar data pribadi kita. Dari sini kita akan menerima email konfirmasi dan isi email tersebut kita print untuk memenuhi berkas ini. Cukup itu saja :)

2. Application Form (bisa didownload)
Application form isiannya lebih ke data pribadi kita sebagai pelamar. Nggak terlalu ribet kalau yang ini, hanya jangan sampai membuat kesalahan pada saat pengisian. Jadi teliti saja saat mengisinya, saat itu kalau saya ketik, saya print dan saya baca ulang sampe beneran yakin kalau tidak ada kesalahan pengetikan. Terakhir saya tanda tangani dibagian signature itu.

3. Field of Study and Research Program (bisa didownload)
Saya akui ini adalah form yang paling sulit untuk diisi, saya gunakan research proposal yang pernah saya presentasikan ke Prof. AF (ceritanya disini) dan saya ubah formatnya ke dalam bentuk form yang disediakan panitia seleksi monbusho. Beruntung banget kan saya? Jadi secara tidak langsung, isian untuk form ini sudah saya siapkan jauh-jauh hari. Saya total banget pokoknya disini.

Ada 3 pertanyaan yang harus diisi dari form ini dan saya coba perinci lagi setiap pertanyaannya, yaitu:
a. Present field of study
Saya ceritakan ringkas saja mengenai study saya selama di S1, saya tambahkan saat itu saya mengerjakan topik tugas akhir tentang apa dan tujuan serta benefit dari tugas akhir saya tersebut. Saya tulis juga bahwa tugas akhir saya tersebut dipublikasikan pada seminar nasional di kampus saya. Bagian ini saya tulis dengan 1 paragraph saja. Versi saya seperti itu, mungkin teman-teman lain punya saran yang lebih baik, maklum saya juga tidak ada panduan rinci saat itu. Hanya baca-baca tips dari blog saja.

b. Your research theme after arrival in Japan: Clearly explain the research you wish to carry out in Japan
Kalau ini saya nulisnya tentang motivasi saya tenang rencana riset, benefit dari riset itu  sendiri nantinya seperti apa, dan kenapa riset tersebut penting. Terus saya coba jelaskan (rangkuman dari riset proposal saya) apa yang akan saya lakukan nanti secara teknis dan apa yang akan dihasilkan dari riset tersebut. Semakin jelas mendeskripsikannya tentu akan semakin baik, buatlah kesan bahwa kita siap untuk melakukan riset tersebut. Bagian ini saya tulis dalam 3 paragraph.

c. Study program in Japan: (Describe this in detail and concretely—particularly about the ultimate goal of your research in Japan)
Ini saya cuma nulis "Attached in separated paper". Iya seriusan, saya cuma nulis itu aja. haha... Isi sesungguhnya dari poin ini ada di proposal riset yang saya sertakan di form ini. Saya coba kasi gambaran umum isi dari proposal riset saya, saya ngikutin pola penyusunan proposal riset kebanyakan orang kok.
  1. Research theme
  2. Introduction
  3. Motivation
  4. Related results
  5. Objectives
  6. Research Planning
  7. References
Proposal risetnya saya minta tolong Ismail untuk kasi masukan (ini saya minta tolongnya sejak 6 bulan sebelum saya daftar monbusho, haha) terhadap riset proposal saya. Waktu itu Ismail bilang kalau isinya terlalu umum dan kurang kelihatan benefit dari riset tersebut. Jadilah saya rombak lagi biar lebih jelas seperti apa kontribusi dari riset saya nantinya. Proposal riset saya sejumlah 4 lembar saja. Proposal riset ini harus bagus, menarik dan punya kontribusi yang jelas. (*saya merasa saya lulus seleksi berkas karena proposal riset ini, meski dokumen lain juga menjadi pertimbangan.

4. Foto 3.5 x 4.5 cm (ditempel, *bukan diprint* pada application form, dan diambil 6 bulan terakhir)
Nah! yang ini udah jelas banget, di application form ada slot untuk nempelin foto. Gunakanlah foto dengan kualitas hasil cetak yang bagus. Kalau perlu ambil foto baru yang emang khusus buat daftar monbusho, kaya saya. Please jangan paksa saya untuk nampilin fotonya disini. haha.
Sewaktu di tempat foto saya minta ukuran 3.5x4.5cm, tapi nggak bisa karena udah ada ukuran sendiri buat nyetaknya. Jadilah saya pakai yang ukuran 4x6cm saja, karena 3x4cm itu terlalu kecil saat ditempelin ke application form.

5. Copy transkrip nilai yang dilegalisir (*dalam bahasa Inggris/Jepang).
Bisa diminta dari kampus masing-masing. Kebetulan di kampus saya, transkrip dan ijazah sudah dwibahasa (Indonesia dan Inggris). Jadi tinggal dicopy dan dilegalisir saja. Jika kampus tidak menyediakan versi berbahasa Inggrisnya, bisa pakai jasa penerjemah tersumpah untuk mentranslate-nya ke bahasa Inggris.

6. Copy ijazah yang dilegalisir atau surat keterangan lulus (*dalam bahasa Inggris/Jepang)
Sama nih dengan no.5. Kalau memang belum lulus, silakan ajukan surat keterangan lulus dari kampus.

7. Surat rekomendasi dari universitas (form bisa didownload
Saya waktu itu mau minta rekomendasi dari Pembimbing saya sewaktu ngerjain tugas akhir, tetapi Ibu nya sudah pindah tugas ke Universitas lain. Jadilah saya cari dosen lain yang bersedia untuk memberikan saya rekomendasi. Saya pake rekomendasi dari Wakil Dekan di Fakultas saya kuliah. Ibunya baik dan support banget sama alumni/mahasiswa yang mau kuliah lagi. Padahal saya cuma ketemu beberapa kali saja. Mintalah pemberi rekomendasi untuk mengisinya dalam bahasa Inggris, dan suratnya tidak perlu di masukan amplop.

8. Surat rekomendasi dari tempat bekerja bagi yang sedang bekerja (form bisa didownload)
Untuk yang sudah bekerja, surat rekomendasi ini diwajibkan. Jadi memang harus diminta dari atasan tempat bekerja saat ini. Saya minta sama Manager saya di kantor, Pak Ardan. Manager saya ini orangnya baik dan supportif banget, saya sudah 2 kali termasuk ini minta surat rekomendasi dari beliau. Bahkan beliau sendiri yang ngirimin suratnya ke Riau buat saya. Sama halnya dengan no.7, mintalah pemberi rekomendasi untuk mengisinya dalam bahasa Inggris, dan suratnya tidak perlu di masukan amplop.

9. Abstract of Theses
Abstrak dari penelitian sebelumnnya di jenjang terakhir kuliah. Saya copy paste aja nggak pake ganti-ganti lagi ini dari penelitian tugas akhir saya.

10. Foto hasil karya
Khusus yang jurusan seni harus melampirkan ini.

11. Copy sertifikat dan hasil nilai TOEFL / IELTS atau JLPT
Saya pakai sertifikat TOEFL-ITP, terus tinggal difotocopy aja, beres.

Semua dokumen yang dikirimkan ke Kedubes Jepang di Jakarta harus dalam bahasa Inggris/Jepang. Format ukuran kertas yang diminta Kedubes adalah A4. Selain itu, dokumen yang kita kirimkan ke Kedubes Jepang dibuat rangkap 5 (jadi ada 1 dokumen asli dan 4 dokumen copy) dan disusun berurutan berdasarkan list dokumen diatas: 1-11 . 

Perhatikan baik-baik setiap instruksi dan persyaratan minimum seleksi berkas. Kita benar-benar harus memenuhi kualifikasi minumumnya, jadi jangan ditawar-tawar lagi untuk memperlancar proses seleksi beasiswa monbusho ini. Saya pernah mendengar ada beberapa orang yang pernah lulus dengan ada syarat yang kurang, tapi ingat itu hanya secara khusus saja. Kalau saya nggak berani terlalu berharap untuk mendapatkan keistimewaan seperti itu, lebih baik ikuti prosedur yang normal-normal saja.

***
Saya cukup keteteran mengumpulkan berkas-berkas diatas, ditambah lagi saya nggak ngerti-ngerti amat prosedurnya. Saya coba-coba sendiri saja. Sampai-sampai saya harus mengorbankan aplikasi beasiswa lainnya (waktu itu Fulbright,saya gagal ngumpulin berkasnya; alhasil nggak jadi saya kirim). Menjelang 2 hari dateline pengumpulan berkas; 24 April 2014, Alhamdulillah saya berhasil mengumpulkan semuanya. Sudah lengkap. Siang hari saat istirahat kantor, saya mengirimkan dokumen tersebut via TIKI (bukan promosi), saya serahkan sama mba-mba counter pengirimannya, "mba, paket kilat sehari ya". Sebelumnya saya sudah berdoa saat menunggu no.antrian saya di TIKI dipanggil, semoga Allah membukakan rezki beasiswa saya melalui beasiswa ini, pssst... saya mulai berharap saat itu :)

***
Kumpulan tulisan saya tentang pengalaman serta tips dan trik mendapatkan beasiswa Monbukagakusho Research Student 2015:


58 comments:

miwwa said... Reply To This Comment

File.no 5-6 ga perlu yg asli kan ghuw? (Reconfirm aja krn di paragraf penutupnya ada bilang 1 rangkap asli 4 rangkap fotokopi.

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@miwwa Oh iya, ijazah dan transkrip yang maksudnya asli itu diwakilkan dengan ijazah+ transkrip yang sudah dilegalisir Miuw :D

Anonymous said... Reply To This Comment

makasih brooo

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Anonymous Sama-sama bro :D

naomi.saddhadhika said... Reply To This Comment

Mas jadi yg 4 rangkap itu hanya fotokopian dr yg legalisir kan? Jd tdak ada cap biru ya?

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@naomi.saddhadhika Iya betul naomi, hanya 1 berkas saja yang dilegalisir asli :)

Anonymous said... Reply To This Comment

Mohon infonya mas, masih agak bingung kemana harus melegalisir? Ke universitas atau ke notaris? Jika di kampus saya tdk menyediakan salinan ijazah dlm b.inggris, sehingga saya mentranslatenya ke penerjemah tersumpah. Bunyi persyaratannya spt ini "Fotocopy ijazah (harus dlm bahasa inggris dan dilegalisir resmi/dicap basah asli oleh perguruan tinggi)". Terima kasih sebelumnya :)

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Anonymous Utk legalisir ijazah bisa disalah satunya, universitas atau penerjemah tersumpah. Saya rasa dengan menggunakan salinan yang ditranslate oleh penerjemah tersumpah sudah cukup jika di kampus tidak menyediakan versi b.inggrisnya :)

Irien said... Reply To This Comment

Halo mas, saya berencana daftar monbusho research studet 2016.. saya mau tanya utk persyaratan surat rekomendasi. Di website tertulis tidak perlu dimasukkan amplop. Apakah maksudnya tdk perlu dimasukkan amplop dan disealed dgn ttd pemberi rekomendasi spt yg tertera di form rekomendasi yg didownload itu? Saya bingung soalnya ud dpt surat rekomendasi tp hanya 1 lembar dan sdh dlm amplop tertutup yg ditandatangan. Bagaimaa bikin rangkap 5 kalau begini.. terimakasih jawabannya ya..

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Irien Hi, Irien. Iya betul, cukup surat rekomendasinya saja. Kalau terlanjur disegel, dibuka saja. Embassy tidak mempersyaratkan kok (walaupun ada tertera di form harus disegel; ini bisa diabaikan). Jadi, ikuti instruksi yang tertera di website yaitu tidak perlu dimasukan amplop. Good luck!

Unknown said... Reply To This Comment

bang teguh aq mw ambil mext jga ne tahun depan.
mw minta tolong mslh persyaratan di atas yg :

Research theme
Introduction
Motivation
Related results
Objectives
Research Planning
References
.
minta contoh word/pdf/ apalah. kirim lewat email yeah bang : irfanmuttaqin48@gmail.com
.
makasih bang. ditunggu balesannya.

Unknown said... Reply To This Comment

hai kak, klo misal ga punya TOEFL atau JLPT gmna? apa keduanya itu harus ada?
balas lewat e-mail ini ya kak auliyamanasika@gmail.com

terima kasih kak :D

Unknown said... Reply To This Comment

Halo kak, saya juga tertarik untuk mengikuti beasiswa buat keberangkatan th 2017 :D boleh minta contoh bikin syaratnya juga ngk kak? kayak Research theme, Introduction, Motivation, Related results, Objectives, Research Planning, References (sama kayak yg diatas sy, hehe). email:yuliaayu330@gmail.com

mohon bantuannya kak :D :D

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@auliya manasika Bisa gunakan salah satunya saja, Toefl atau JLPT.

Unknown said... Reply To This Comment

Halo kak! Saya baca tulisan2 nya daftar monbukagakusho research student. Sangat menarik dan memotivasi :) semoga kakaknya juga diberikan yg terbaik yaa.
Saya juga mau daftar thn ini, skrg lagi nyiapin dokumen2 + ngecengin calon professor disana (meskipun balesannya cuma segelintir, sedih :"))

Mau tanya nih kak, beneran ya kita boleh apply pake TOEFL-ITP aja? Aku juga planning mau pake itu tp takut gak diterima, blm lagi TOEFL- PBT skrg gak banyak, TOEFL- iBT udah mahal, soal2nya beyond another level ;(
Sama, mau tannya dong buat tips2 bikin personal statement, saya suka nulis tp saya payah ngerangkai heheh. Oh, ya boleh sekalian mimta alamat emailnya kak? Buat nanya2 lanjut. Ini email saya kalo kakak nya juga mau berkenan kasih tips2 lain :) laksitapa@gmail.com
Makasih banyak kak, ditunggu ya responnya :))
Sukses!

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Laksita Pratiwi Apsari Hi Laksita, terima kasih sudah berkunjung.

Iya, saya saat submit dokumen ke Kedubes hanya menggunakan TOEFL-ITP aja. Saya rasa nggak ada masalah, tahun seleksi setelah saya juga masih diperbolehkan pake TOEFL-ITP kok.

Okay, nanti saya kirim pesan via email ke kamu.

Good luck!

Maria&Devira said... Reply To This Comment

Hallo mas Teguh
Saya berniat untuk ikut beasiswa Program S2 MEXT untuk pemberangkatan 2017. Kebetulan saya lulus S1 sudah sejak tahun 2010. Apakah saya masih harus menyertakan surat rekomendasi dari universitas, atau hanya surat rekomendasi dari tempat saya bekerja sekarang. Rasanya aneh saja, sudah 6 tahun lulus baru minta surat rekomendasi sekarang he..he..he
Mohon pencerahan nya ya mas

Terima kasih

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@minnie shim Hallo...
Surat rekomendasi di persyaratan tsb bisa dibilang dokumen wajib, jadi saya rasa sebaiknya diminta saja dari dosen di kampus. Kalau kasusnya seperti saya (saat itu dosen saya sudah pindah ke tempat lain), saya minta ke dekan/wakil dekan fakultas. Menurut saya kampus pasti support alumninya yang ingin sekolah lagi :D
Saya sewaktu mendaftar, sudah sekitar 3 tahun bekerja. Dan tidak ada masalah sepertinya. Hehe.
Good luck!

Unknown said... Reply To This Comment

Hi kak Teguh! Apa kabar?
Saya sudah baca tulisan kakak setelah berada di Jepang. Menarik sekali ya :D
Semoga program researchnya lancar ya

Saya mau tanya lagi nih kak.
Saya mau bertanya tentang salah satu dokumen persyaratan beasiswa Monbu, yang bagian Foto kak. Berarti saat pengumpulan, fotonya ditempel di lembar formulir asli dahulu, baru kemudian difotocopy sebanyak 4 kali untuk dokumen 5 eksemplar, begitu ya kak? Bukan foto yang difotocopy sebanyak 4 kali kan?
Atau form nya aja yg difotocopy tp fotonya tetap asli 5 eksemplar utk ditempel di form?
Terima kasih sebelumnya :)

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Laksita Pratiwi Apsari Hi Laksita, fotonya ditempel di dokumen asli terlebih dahulu. Setelah itu dicopy sebanyak 4 rangkap. Good luck!

Ard said... Reply To This Comment

Halo Kak tehug, Salam Kenal,

Saya mau tanya nih kak, maksudnya surat rekomendasi tidak perlu dimasukkan ke dalam aplop itu gimana ya kak? saya gagal paham instruksinya..Juga satu lagi, Apakah sertifikasi TOEFL juga disertakan yang aslinya?
Terima Kasih sebelumnya kak

Anonymous said... Reply To This Comment

Halo mas Teguh, salam kenal ya!

Senang sekali bisa ketemu sama blognya mas teguh ini dan baca cerita2 serunya selama di Jepang, jadi makin semangat buat meneruskan mimpi kesana :)

Oiya mas saya rencananya mau daftar untuk yang tahun ini. Kalo mas Teguh berkenan saya boleh liat personal statement dan study plan (kalo bisa proposal riset)nya mas teguh? hanya untuk saya jadikan referensi kok.

Terimakasih banyak, kalo berkenan bisa dikirim ke email saya feby.mayora@gmail.com

Sukses untuk research nya yaa! :)

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Ard Hi, biasanya penyelenggara beasiswa meminta kita memasukkan surat rekomendasi ke amplop bersegel. Tetapi di seleksi monbusho saat itu saya hanya mengirimkan berkas tsb diamplop yg bersamaan dengan dokumen lainnya.

Sertifikat TOEFL yang saya sertakan hanya copy-nya saja. Sepertinya saya sudah tulis di atas :)

Good luck!

sina said... Reply To This Comment

halo mas teguh, salam kenal sebelumnya.
saya berniat untuk mendaftar beasiswa mext 2016 ini.
saya punya pertanyaan seputar surat rekomendasi..
apakah surat rekomendasi tersebut bisa diketik ataukah harus ditulis tangan oleh perekomendasi.
terimakasih sebelumnya mas

Leena Liyn said... Reply To This Comment

Selamat sore Mas Teguh. Terima kasih atas infonya yang sangat bermanfaat. Sebelumnya salam kenal, saya Lina.

Wah kebetulan, saya juga sedang pusing mengisi form field of study and study program. Saya sudah baca tulisan Mas Teguh di atas, yang bagian research plan malah saya taruh di poin nomor 2 Your research topic in Japan: Describe articulately the research you wish to carry out in Japan, sya bingung itu mau diisi seperti apa. Lalu yang nomor 3 juga Study program in Japan: (Describe in detail and with specifics – particularly concerning the ultimate goal(s) of your research in Japan), itu diisi seperti apa ya? Kalau berkenan, apa boleh saya melihat contoh isiannya? Kalau bisa, tolong dikirim ke email saya di liyn.undercover35@gmail.com

Terima kasih banyak atas bantuannya, dan semangat untuk penelitiannya!

Anonymous said... Reply To This Comment

Assalamualaikum mas Teguh,
kenalkan nama sy Icmi :D Saya berencana mau daftar beasiswa RS 2017 juga ^^
Tapi sy terkendala info dari web kedutaan besar. Sy boleh tanya mas, untuk rangkap copy ijazah dan transkripnya itu fotocopy dr copy legalisiran itu (double fotocopy) atau hanya fotocopy biasa dari ijazah asli itu? Mohon pencerahannya mas hehe
Sukses ya mas di Jepang, keren banget tulisannya!

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@sina Halo Sina, salam kenal kembali. Bisa keduanya, boleh diketik ataupun ditulis tangan. Good luck!

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Leena Liyn Halo Lina, salam kenal kembali.

Untuk bagian ketiga saya tulis di lembar terpisah, lebih detail dan terperinci berupa riset proposal.

Terima kasih kembali. Good luck!

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Anonymous Walaikumsalam. Salam kenal Icmi.

1 lembar ijazah saya gunakan yang dilegalisir, selebihnya saya gunakan fotocopian dari izajah-berlegalisir tsb. Kalau tidak salah, kita diminta untuk submit sebanyak 5 rangkap seingat saya.

Good luck!

Leena Liyn said... Reply To This Comment

Terima kasih atas bantuannya Mas Teguh. Sebenarnya semua persyaratan sudah lengkap, tapi saya masih agak ragu ketika membaca isi dari field of study and study program saya. Dua pertanyaan itu jadinya malah hampir 3 halaman. Maklum, saya anak sosial, jadi sudah kalau disuruh nulis secara singkat dan padat, karena ilmu sosial memang bermain di kata-kata. Apa beneran gak apa2 nih Mas? Duh... saya jadi deg2an ^^a @Teguh Budianto

Musthafa Fahmi said... Reply To This Comment

Aslmkm mas teguh. Saya mau nanya untuk pertanyaan
"c. Study program in Japan: (Describe this in detail and concretely—particularly about the ultimate goal of your research in Japan)"

Apakah hanya research proposal nya saja? atau di jelaskan pula univ yang ingin dituju (mungkin kalau udah jadi master) dan courses nya?


Mohon pencerahannya. Bila berkenan, bolehkan kirim jawabnya ke email musthafa.fahmi@gmail.com

(maklum bukan anak blogger nih saya,hehe)

domo arigatou na sensei :)

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Leena Liyn Iya ngga apa-apa, saya nulisnya begitu di lembar terpisah dan cukup detail. Good luck!

Anonymous said... Reply To This Comment

Assalamualaikum Mas..
Saya baca beberapa blog yang cerita soal pengalaman ngejar Monbusho jugo.. dan ada beberapa yang nyebut tentang surat keterangan sehat (yang terbaru dari awardee tahun 2015). nah saya jadi bingung krn tahun ini gak ada surat keterangan sehat di daftar persyaratan dokumen. gimana tuh Mas? Kira-kira kayak gitu karena emang ada perubahan atau sebaiknya saya siapin aja SKH nya utk jaga-jaga..?

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Anonymous Walaikumsalam.

Surat keterangan sehat akan diminta ketika sudah lulus primary screening. Untuk tahap awal seleksi adminstrasi ini tidak perlu menyertakan surat keterangan sehat. Saya rasa tidak perlu sekarang, karena nanti ketika lulus akan diberikan form untuk uji kesehatannya.

Good luck!

Unknown said... Reply To This Comment

hi mas teguh, bisa tidak pendaftarannya secara bersama misalkan mendaftar S1-nya tetapi ingin ikut mendaftar yang D3/D2-nya?

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Hydric Frosty Hi, mungkin sebaiknya daftar salah satu saja. Rumornya, persaingan beasiswa S1 lebih ketat dari pada D3/D2. Good luck!

NurulFajriyah said... Reply To This Comment

assalamyalaykum.. halo kak. InsyaaAllah sy jg akan apply beasiswa monbusho untuk s1 2016-2017. mau tanya kak kalo salinan bwt ijazah yg di terjemh oleh penerjemah tersumpah, hrs yg asli jg kah? atau boleh FC an? dan yg ijzah bhs Indo di mskkan jg kak?
dan untuk 4 salinan itu, kalau di ebsite resmi nya tdk disebutkan, tp apa memang bgitu?.. kita bwt aja salinannya 4 rangkap? dan membuat studi objektif sarjana.,hrs se detail reseacrh plan jg kah kak? hehe maaf byk bgt pertanyaannya kak hee
mohon bantuannya kak terimakashii

NurulFajriyah said... Reply To This Comment

oh ya kak budi.. bolehkah mnta kontak email kk, hehe saya mau tanya2 jika berkenan nurulfajriah60@gmail.com

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@NurulFajriyah Hi, sebaiknya ada 1 lembar asli dari penerjemah tersumpah dan selebihnya bisa fotocopy-annya saja.

Tidak ada keharusan sepertinya untuk membuat detail research plan, itu hanya saran dari saya saja. kebetulan saya melakukan hal itu saat mendaftar monbusho sebelumnya,

Good luck!

Unknown said... Reply To This Comment

subhanallah keren gan, kebetulan saya mahasiswa s1 game dev juga dan tertarik dengan bidang machine learning terutama bagian deep learning, saya baca about me nya agan keren banget bidang research nya saya juga kurang lebih punya arah research kesitu.
kalau agan berkenan bolehkah agan share research plan yang agan buat dalam tahap seleksi berkas buat gambaran saya daftar nanti, saat ini saya masih semester 6 sih hehe
ini adalah alamat surel saya (mariffathurohman@gmail.com) kalau ada kesempatan saya ingin berdiskusi dengan agan via email.
overall pengalaman agan ikun monbukagakusho bener-bener menginspirasi saya, terimakasih banyak! :D

Inovasita Alifdini said... Reply To This Comment

Selamat malam mas teguh. Saya Inov. Saya berencana mendaftar beasiswa Monbusho untuk research seperti mas teguh. Akan tetapi, saya masih kurang paham bagaimana menulis riset proposal yang baik (alurnya dsb.). Jika mas teguh berkenan, apakah saya bisa membaca Research Proposal Mas Teguh yang dulu digunakan untuk apply beasiswa Monbusho? Semoga bisa menambah pandangan saya mengenai alur penulisannya. Jika mas berkenan, dapat dikirimkan ke email saya : inovasita@gmail.com
Terima kasih banyak mas teguh, semoga kesuksesan selalu menyertai mas teguh

Andria said... Reply To This Comment

Halo mas teguh, saya mau tanya, di surat rekomendasi pada poin paling akhir, reccommender diharapkan untuk memberikan komentar tambahan mengenai applicant. Apa form surat rekomendasi boleh lebih dari 1 halaman? Lalu apa poin tersebut diketik sebelum atau sesudah space untuk tanda tangan? Terima kasih.

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Inovasita Alifdini Halo. boleh, nanti saya kirimkan ke emailnya. Good luck!

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@anin andriani Halo. selagi masih menggunakan format yang diberikan oleh Kedubes, saya rasa tidak masalah jika lebih dari 1 halaman. Sebaiknya sebelum di tanda tangan.
Dan tambahan lagi, jika surat rekomendasi lebih dari 1 halaman mungkin ada baiknya di tiap sudut kanan bawah dibubuhi paraf dari pemberi beasiswa agar dokumen tersebut terjaga keasliannya. Mungkin itu saja dari saya. Semoga berhasil.

Unpak sastra jepang 12 said... Reply To This Comment

assalamualaikum mas teguh,
saya elin,
terimakasih loh atas info bermanfaat nya mengenai proses dalam beasiswa monbusho ini.

saya termasuk peminat beasiswa monbusho,

dan berencana Insha Allah untuk ikut mendaftar tahun ini,
tapi saya masih terkendala dalam field of study nya mas,,

kalau berkenan bisakah saya membaca research plan nya mas teguh??

berikut alamat email saya
chamelleon29@gmail.com


saya akan senang sekali kalau masih bisa dishare mengenai researh plan tersebut
meskipun jurusan yang saya ambil berbeda

tapi pasti akan menjadi referensi yang bagus.

terimakasih sebelumnya mas..

wasssalam

Arya Vantongeren said... Reply To This Comment

Hai Kak Teguh, selain tugas akhir apakah kakak punya publikasi yang lain? Saya sendiri tidak punya terlalu banyak publikasi. Apakan kira-kira publikasi memiliki poin yang besar?

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Unpak sastra jepang 12 Walaikumsalam, terima kasih sudah membaca tulisan saya.

Saya sudah kirimkan contoh riset proposal saya ke email tsb ya. Semoga berhasil.

Salam.

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Arya Vantongeren Hi Arya!
Saat itu saya hanya punya satu tulisan di conference nasional, seberapa besar poinnya mungkin saya tidak bisa menilai tapi mungkin akan memberikan nilai tambah untuk aplikasi kamu jika kamu tuliskan saat mendaftar.

Salam.

Anonymous said... Reply To This Comment

Halo ka teguh.

salam kenal saya kiki.

saya berminat akan beasiswa monbukagakusho.
namun saya ada kendala pada saat pengisian formulir.
Saya sudah mencari referensi namun rata rata pelamar monbukagakusho adalah mahasiswa yang baru lulus. Sedangkan saya telah bekerja dan saya akan resign dari kantor jika lulus (karena dari perusahaan tidak mendukung) *sedih.
Apakah ka teguh pada saat melamar beasiswa sudah bekerja?

Jika sudah bagaimana ka teguh mengisi form pada bagian status employment?

Terima kasih

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Anonymous Halo! Salam kenal kemballi, Kiki.

Pada saat apply ke Monbusho, saya juga sudah bekerja dan pada akhirnya resign dari perusahaan. Namun secara administratif atasan saya di kantor sangat mendukung keputusan saya untuk melanjutkan kuliah.

Di status employment saya menuliskan nama perusahaan saya bekerja seperti biasanya saja. Salam.

Dian Arianto said... Reply To This Comment

Halo mas Teguh, saya mau nanya kalo saya status di perusahaan saya sebagai karyawan kontrak dan berencana tidak Akan kelanjutann kontrak, apakah saya juga perlu meminta surat rekomendasi atau tidak perlu? Terimakasih.

noissi said... Reply To This Comment

Salam Mas Teguh,

Terima kasih banyak ya untuk tulisannya ttg beasiswa MEXT ini.
Saya sudah baca semuanya dan sangat membantu memberi gambaran prosesnya.

Saya kuliah di bidang biomedis dan berencana apply beasiswa ini jg thn ini. Tapi masih belum fix di bagian research plannya. Padahal deadline sudah dekat ㅠㅠ

Bolehkah saya lihat juga contoh research plan punya Mas Teguh untuk referensi.
Email saya: noissi324@gmail.com

Terima kasih.

Ardian Fauzianto said... Reply To This Comment

Halo Mas Teguh,

Terima kasih sudah menuliskan cerita ini. sangat bermanfaat.
Bolehkah saya dikirimkan surat rekomendasi dari kantor dan research plan yang sudah mas teguh buat untuk referensi.
email saya robodyen@gmail.com

Terima kasih

Arhenius said... Reply To This Comment

salam kak, saya mau tanya..
untuk research plan-nya sendiri, itu risetnya boleh di Indonesia atau tidak? atau harus riset di jepang?
terimakasih

Melinda S said... Reply To This Comment

Halo mas Teguh, saya adalah fresh graduate yg ingin melanjutkan studi s2 ke jepang dengan jurusan seni.
Karna saya saat ini berkecimpung di industri komik, saya memilih jepang sebagai negara dimana saya ingin menempuh S2.

Ada beberapa pertanyaan yg ingin saya tanyakan mengenai beasiswa MEXT dan universitas di jepang:
1. Selama ini saya kebanyakan melihat penerima beasiswa berasal dari jurusan teknik, komputer, dll. Apakah mas Teguh memiliki rekomendasi blog/mengenal mahasiswa yg mengambil beasiswa MEXT jurusan seni di Jepang?
2. Selama pengalaman di Jepang, apa mas Teguh memiliki rekomendasi universitas seni yg top di Jepang? Selama ini saya sudah mencari informasi di internet dan saya tidak dapat menemukan informasi yg detail, sehingga saya pikir saya membutuhkan advice dri seseorang yg tinggal di Jepang.
3. Apakah penerima beasiswa MEXT hanya berasal dari kampus-kampus top di Indonesia? Karena sejujurnya saya berasal dari kampus yang mediocre, yg tidak memiliki akses student exchange dan dosen-dosen pun umumnya lulusan dari universitas swasta dari Indonesia sehingga saya agak bingung bertanya ke siapa soal ini.

Terimakasih banyak untuk bantuannya, sukses selalu!

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Ardian Fauzianto Hi, saya sudah kirimkan ke emailnya ya, semoga berhasil!

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Arhenius Sejauh ini aktivitas risetnya kebanyakan akan dilakukan di Jepang, tapi untuk semisal pengambilan data atau studi kunjungan ke lapangan itu bisa dikonfirmasi ke profesor pembimbing kamu.

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Melinda S Hi, secara umum beasiswa mext mengakomodir jurusan apa saja, memang kebanyakan kasus yg diprioritaskan untuk jurusan teknik dan sains. Tapi tidak ada salahnya mencoba, apalagi di jepang desain dan seni cukup berkembang.

1. saya belum ketemu penerima beasiswa mext yang mengambil jurusan seni.
2. universitas tsukuba dan keio ada beberapa mahasiswa indonesia yang lulus dari jurusan seni sana, mungkin ini bisa jadi referensi kamu.
3. btw saya bukan alumni kampus top di indonesia lho. jadi kalo melihat lebih spesifik ke contoh kasus, sepertinya anggapan tsb tidak selalu benar.

Salam.

Post a Comment