Tuesday, April 14, 2015

Monbukagakusho Research Student 2015 : Epilog

Acara pelepasan dan orientasi penerima beasiswa Pemerintah Jepang 2015
(Picture: Okezone)

09 Februari 2014, saya sudah pasang target untuk daftar beasiswa sebanyak mungkin (iya banyak, karena pengalaman tahun lalu banyak beasiswa yang tidak sempat saya apply), yang jadi prioritas saya waktu itu adalah LPDP dan Monbukagakusho Research Student.

Maret 2014, saya mulai menyiapkan segala berkas yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat pendaftaran beasiswa Monbusho, sekitar 1 bulan sebelum pendaftaran di buka.

24 April 2014, saya mengirimkan seluruh berkas pendaftaran ke Kedubes Jepang di Indonesia. Hari itu hanya 2 hari menjelang deadline pengumpulan berkas pendaftaran [selayang pandang].

10 Juni 2014, saya mendapat informasi melalui facebook Kedubes Jepang perihal pengumuman kelulusan seleksi berkas dan diminta untuk menghadiri seleksi tertulis pada tanggal 16 Juni 2014 [tes tertulis] dan seleksi wawancara pada 19 Juni 2014 [wawancara].

11 Juli 2014, Kedubes Jepang mengumumkan peserta yang lulus di tahap primary screening dan saya menjadi salah satu yang lulus di tahap ini. Saya diminta untuk mengirimkan berkas-berkas yang dibutuhkan [primary screening].

Agustus 2014, saya memperoleh 3 letter of acceptance (LoA) masing-masing dari University of Tsukuba, Nara Institute of Science and Technology, dan Nagoya Institute of Technoloy [pencarian loa].

20 November 2014, saya mendapat email dari Kedubes Jepang bahwa saya termasuk dari 35 orang yang lulus di secondary screening oleh MEXT. Namun, universitas tempat saya akan studi belum ditentukan.

5 Januari 2015, saya mendapat informasi melalui staff Kedubes Jepang kalau saya ditempatkan di University of Tsukuba. Dan ini sesuai dengan  harapan saya [penempatan univ].

16 Februari 2015, saya menerima beberapa dokumen (seperti pledge, dan aplikasi visa) yang berkaitan dengan kepengurusan visa tinggal saya di Jepang nanti. Beberapa hari setelahnya saya mengirimkan semua berkas yang dibutuhkan via jasa pengiriman kilat ke Kantor Kedubes Jepang di Jakarta.

17 Februari 2015, saya dikirimkan itinerary ticket keberangkatan saya ke Jepang untuk tanggal 1 April 2015. Hanya sekitar 1,5 bulan saja sejak hari itu.

16 & 18 Februari 2015, saya resign dari pekerjaan saya yang berlokasi di Cikarang dan kembali ke kampung halaman saya di Pekanbaru, Riau untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.

25 Februari 2015, saya menerima email dari International Student Center di University of Tsukuba memberitahukan persiapan saya selama di Jepang nanti; foto untuk student card, dormitory, dan placement test bahasa Jepang.

7 Maret 2015, saya diminta untuk mengikuti placement test kelas bahasa Jepang dari University of Tsukuba, tempat dimana saya akan belajar nanti.


30 - 31 Maret 2015, saya berangkat ke Jakarta lebih awal untuk mengikuti acara pelepasan dari Kedubes Jepang. [Berita acara pelepasan oleh Kedubes Jepang juga dimuat di Okezone.com]

1 April 2015 pukul 21:55, terbang ke Jepang dengan pesawat JL726 dari Soekarno Hatta menuju Narita Airport.
***
Alhamdulillah. Rasa syukur yang begitu besar saya ucapkan atas berkah yang berlimpah yang Allah SWT berikan kepada saya. Dari setiap ikhtiar yang kutempuh, Kau senantiasa diberikan kekuatan dan kemudahan kepada hamba-Mu ini dalam menghadapinya. Dari setiap doa yang kuucapkan, Kau membalasnya dalam waktu dan keadaan yang paling baik. Ya Allah, bimbinglah hamba untuk meneruskan perjuangan ini dan jagalah setiap langkah yang kutempuh agar selalu berada di jalan-Mu Ya Rabb.

Terima kasih untuk Mamak, Bapak, kakak, adik-adikku. Setiap semangat dari kalian membuat aku semakin kuat, aku mungkin tidak bisa melangkah sejauh ini tanpa doa dari kalian.

Terima kasih untuk Ibu Luh, Ibu Okfalisa, Pak Alwis, Pak Surya, Ibu Elin, dan Ibu Yenita yang berkali-kali saya jadikan tempat untuk sharing dan meminta surat rekomendasinya.

Terima kasih untuk Pak Ardan, Pak Puji dan Pak Suhandi atas bimbingan selama saya bekerja dan kesediaannya untuk menuliskan surat rekomendasi bagi saya.

Terima kasih untuk sahabat, teman, rekan yang mendukung saya selama ini, serta Kenny dan Risqa yang banyak membantu urusan administratif dsb. Semoga kelak kita bisa berjumpa lagi di suatu masa yang lebih baik.

Kesempatan dan kepercayaan yang saya emban saat ini hanyalah sebuah permulaan bagi saya. Mimpi yang perlahan menjadi kelihatan sangat nyata. Suatu hal yang lebih berat mungkin sedang menanti kehadiranku. Semoga Allah SWT menjadikan saya sebagai orang yang selalu kuat dan gigih mengahadapi setiap rintangan yang ada dan yang senantiasa bersabar dan bersyukur. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Bismillahirrahmanirrahim. Insha Allah saya siap untuk meneruskan jalan ini.

Tsukuba-shi, Ibaraki Perfecture, JAPAN - April 14th, 2015.

10 comments:

Nur'aini Azizah said... Reply To This Comment

Merinding! Dan makin ngebet ke Jepanggg!
Good luck disana om Teguh! :D

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Nuraini Azizah Makasi teh, bukan merinding serem kan? hehe.
Ditunggu kedatangannya di Jepang! :D

Unknown said... Reply To This Comment

Assalamualaikum pak Teguh, saya garnis. saya membaca cerita bapak di blog ini, saya jd lebih termemotivasi, dan saya semakin mantap untuk apply MEXT. tetapi saya masih bingung dg jurusan yang saya ingin ambil. s1 saya pendidikan kima, rencana ingin lanjut s2, dan untuk research plan-nya saya bingung ttg pendidikan atau kimiannya? sedangkan di jepang kebanyakan ilmu murni.
jika bapak berkenan, bapak bisa membalas di alamat email saya astriyantigarnis13@gmail.com. terimakasih pak Teguh,maaf comment nya kepanjangan. sekali lagi terimakasih. maaf sudah mengganggu.
wassalamualaikum

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Garnis Astriyanti Walaikumsalam. Memang benar pendapat kamu kalau Jepang bisa dibilang gudangnya ilmu murni. Mungkin saya pribadi akan cenderung memilih ilmu kimia-nya dengan alasan sederhana, seperti banyaknya pilihan professor di bidang ilmu murni, dan kemudahan untuk melakukan penelitian dgn lingkup pengetahuan yg lebih luas. Good luck!

Anonymous said... Reply To This Comment

Selam,kenal kak
Nama,ku ayu aku skarang lulus D3 kebidanan ak ingn sekali belajar dan,melanjutkan pendidikan kesehatan ke jepang dan,mendapatkan beasiswa monbukagakusho tpi umur ku sudah 23 th ap bisa ak mendaftar beasiswa monbukagakusho dgn,umur ku sekarang

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@Anonymous Kalau 23 tahun masih cukup muda kok untuk melanjutkan. Mungkin bisa cek tulisan saya tentang beasiswa monbusho, ada informasi tentang batas umur pendaftar beasiswa ini. good luck.

christie said... Reply To This Comment

Selamat siang mas,
Terima kasih banyak informasi di blognya
Kebetulan saya mendapat beasiswa ke Jepang juga utk 2016 ini

Saya ingin bertanya kegiatan mas setelah pengumuman lolos dan sblm hari H keberangkatan kira2 apa saja ya ?
Yang barkaitan dgn kuliah sbg research stu. nantinya
Selain persiapan bhs jepang dsar dan hidup disana jika ada

Terima kasih banyak atas bantuannya

Feri said... Reply To This Comment

Bang Teguh mau tanya.Saat tiba pertama di jepang,itu untuk uang saku langsung diberikan atau nunggu berapa hari ya saat uang bulanan dikirim pihak beasiswa?

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@christie Hi, selamat ya sudah berhasil untuk dapat beasiswa ke jepang tahun ini. Otsukaresamadeshita.

Sebelum pengumuman lolos ya saya ngelakuin kegiatan saya sehari-hari saja, kadang jg kelupaan kalo lagi nungguin keberangkatan.

Nanti akan ada semacam acara pelepasan oleh Kedubes, jadi semua yang lulus beasiswa akan diundang ke Kedubes Jepang di Jkt.

Kalau yang berkaitan dengan riset, sensei saya ngirimkan material paper yg berkaitan dengan lab, waktu itu 1-2 bulan sebelum saya ke Jepang. Di jepang saat riset student sepertinya akan lebih banyak berada di lab.

Good luck!

Teguh Budianto said... Reply To This Comment

@feridian pratama Hi, uang sakunya diberikan saat akhir bulan sekitar tanggal 25 setiap bulannya. Jadi saat pertama kali datang ke jepang, sebaiknya bawa uang saku supaya tidak kesulitan menjelang beasiswa pertama diberikan.

Good luck!

Post a Comment